VideoTerkait Video Inilah Bacaan Doa Ilmu Pancasona Menurut Islam Bacaan Doa Sesudah Sholat Fardhu Sesudah melakukan sholat fardhu sebaiknya di lanjutkan dengan berdzikir lalu berdoa kepada Allah, doa-doa tersebut bisa berisi tentang meminta
A Sejarah Ilmu Pancasona. Pada zaman dahulu ada seseorang yang bernama resi subali yang tubuhnya setengah manusia dan setengah kera. Resi ini lah yang memiliki ilmu kanuragan ajian pancasona. Kemudian ilmu kanuragan ini di wariskan kepada Raja Rahwana atau Prabu dasamuka. Namun bukannya di gunakan untuk kebaikan, malah di pakai untuk kejahatan.
Ajianpancasona yakni ajian yang acap kali diaplikasikan oleh orang zaman dulu untuk memperkuat diri dan pertahanannya ketika berperang Dengan ajian pancasona, berbeda dengan Aji Pengasih Sukmo, Sedangkan Ajian Pancasona Bisa membuat seseorang akan dapat hidup abadi abadi hingga hari kiamat tiba. Seorang dengan ajian ini hanya akan mati apabila tubuhnya dipisah menyebrang sungai dan digantung agar tidak menyentuh tanah.
Vay Tiền Nhanh. Indonesia mengenal dan mempercayai adanya ilmu kesaktian yang pernah eksis sejak zaman dulu. Biasanya ilmu-ilmu kesaktian itu selalu diklasifikasikan dengan dua jenis aliran, yakni ilmu hitam dan ilmu putih. Dalam kedua aliran ilmu itu terdapat ilmu yang serupa yang menarik untuk dibahas, yakni ilmu kekbalan alias ilmu kebal terhadap kematian yang dikenal dengan ilmu Pancasona dan ilmu Rawa Rontek. Ilmu Pancasona dan Ilmu Rawa Rontek dipercaya memberikan kesaktian kepada si penggunanya akan sulit mati, dia akan menjadi hidup lagi walaupun badannya dipotong-potong, asalkan jasad si pengguna menyentuh tanah. Baca Juga5 Rekomendasi Film Folk Horror sebagai Tontonan HALLOWEEN Jika pengguna ilmu ini ingin menerima ajal, salah satu syaratnya adalah kuburan penganut ilmu ini harus dikubur atau dimakam secara gantung, tidak menyentuh tanah. Melansir kanal Youtube Bang Betz Illustration pada 25 Oktober 2022, berikut penjelasan dan informasi terkait ilmu Pancasona dan Rawa Rontek. Bagi warga Blitar pada saat mendengar 2 kata makam gantung pasti sudah tidak asing lagi. Namun, bagi orang yang baru mendengarnya mungkin penasaran apa benar ada makam yang digantung? Jika menyebut makam gantung maka orang biasanya langsung mengenal nama Patih Jojo Digjo, seorang patih yang berasal dari Kadipaten Blitar Jawa Timur yang sakti mandraguna. Sang Patih dikenal sakti karena memiliki ilmu yang dikenal sebagai Pancasona. Atau, dia bisa hidup kembali apabila jasadnya menyentuh tanah. Sehingga, pada saat dia meninggal makamnya harus digantung supaya tidak menyentuh tanah. Baca JugaPerempuan Bercadar Diduga Menodongkan Senjata Api ke Arah Paspampres, Nekat Menerobos Masuk Istana Negara Ilmu Pancasona disebut sebagai ilmu yang mampu melindungi diri dari senjata tajam. Secara bahasa, Panca memiliki arti 5 dan sona zona adalah tempat. Pancasona diartikan sebagai ilmu yang didapat dari 5, yaitu langit, bumi, gunung, samudera dan surga. Jika orang yang terkena senjata tajam, maka akan sembuh kembali tanpa bekas luka. Bila berputus, akan tersambung seperti semula. Mneurut beberapa sumber, ilmu pancasona diawali dengan Bismillah. Disebut dengan ilmu putih atau aliran putih yang mana ritualnya pun terdiri dari puasa senin kamis selama 7 bulan. Setelahnya melakukan puasa 3 hari selanjutnya melakukan puasa sunnah 40 hari berturut-turut. Dan pada hari ke 41, hari terakhir. Orang yang mengkaji ilmu tersebut tidak boleh tidur selama satu hari penuh selama 24 jam dalam keadaan suci dari hadas besar maupun hadas kecil. Selama puasa pun, seusai shalat wajib diharuskan membaca ajian sebanyak 21 kali dan ada shalat hajat khusus dengan membaca ajian tersebut sebanyak 75 kali setelah shalat. Sebelum shalat hajat pun diwajibkan mandi besar dengan menggunakan air yang sudah diberi rapal sebanyak 21 kali. Bahkan setelah selesai melakukan puasa secara keseluruhan, masih ada yang harus dilakukan sebagai rutinitas sehari-hari yang harus dibaca setiap 3 kali sesudah shalat wajib. Patih Jojo Digdo sebelum diangkat menjadi Patih dikenal sebagai sosok yang suka melakukan lelakon dan suka berpuasa. Hingga memiliki berbagai ilmu kanuragan dan kesaktian yang mampu ia kuasai. Diketahui, Jojo Digdo ini diwariskan ilmunya oleh gurunya yang sudah wafat. Bahkan, gurunya dikatakan bukan berasal dari manusia saja melainkan datang dari bangsa lelembut atau bangsa jin. Jojo Digdo adalah sahabat sekaligus pengikut pangeran di Ponegoro. Ia memiliki keturunan darah biru atau trah ningrat dari kerajaan Mataram. Karena ia adalah putra dari Adipati Kulon Progo. Kesaktian gurunya ini juga teruji pada saat peperangan antar Belanda melawan Pangeran di Ponegoro. Jojo Digdo yang dulu masih berusia 30 tahun dan ikut melakukan perlawanan dan ikut melakukan perang Gerilya meskipun pada saat itu Pangeran Diponegoro sudah ditangkap dan diasingkan. Jojo Digdo ditakuti oleh Belanda karena kesaktian pancasonanya yang sudah ia kuasai. Ia juga beberapa kali hidup kembali setelah usai dieksekusi oleh Belanda. Berkat kesaktiannya, ia terkenal. Hingga Adipati Blitar memberinya gelar Patih dan hadiah sebidang tanah di jalan Melati di Kota Blitar yang ia buat membangun rumah besar bersama keluarganya yang ia namai Pesanggrahan Jojo saat ini, rumah itu masih berdiri kokoh. Jojo Digdo yang dikenal memiliki ilmu pancasona pun akhirnya wafat pada tahun 1909 di usia 82 tahun dengan masih memiliki ilmu pancasona. Diketahui, orang yang memiliki ilmu ini bisa menjadi orang yang kekal bahkan bertahan hidup sampai kiamat selama ia masih menginjak tanah. Seseorang yang memiliki ilmu pancasona agar wafat tubuhnya harus dipisah menyeberangi sungai dan digantung tidak menyentuh tanah. Jika jasadnya menyentuh tanah, maka potongan yang terputus akan bersatu dan hidup kembali. Eyang Jojo Digdo diketahui pernah meninggal 3 kali sehari. Menurut Lasiman Juuru kunci makan di lokasi makam gantung mengatakan bahwa pada saat dikuburkan tubuhnya menyentuh tanah, ia bangkit dan hidup kembali. Supaya Jojo Digdo tidak hidup lagi, jasadnya dimasukan kedalam peti besi dengan patiyang dengan tinggi 50cm. Dengan 4 pati yang digunakan sebagai penyimpanan pusaka dan baju perang milik sang patih. Maka dari itulah sejarah disebutnya makam gantung. Jika ada ilmu putih, maka pasti ada ilmu hitam atau yang disebut dengan Rawa Rontek yang berarti kepala putus. Orang yang dipercaya memiliki ilmu Rawa Rontek tidak dapat dibunuh dengan senjata tajam, senjata api, racun bahkan sihir. Melainkan hanya bisa mati karena sakit. Ilmu Rawa Rontek sangat jarang bisa dikuasai dan mantranya saja hanya sedikit yang tahu. Ilmu Rawa Rontek menjadi ilmu yang sangat populer dan legendaris karena dimiliki oleh Si Pitung, dengan menguasai ilmu ini Pitung bisa menyerap ilmu dari lawan-lawannya. Siapa saja yang memiliki ilmu Rawa Rontek dikatakan tidak boleh menikah sampai akhir hayatnya. Hal itu terbukti ketika pada usia 40 tahun Pitung mati ia masih bujangan. Beda dengan Ilmu Putih Pancasona, orang yang memiliki ilmu Hitam Rawa Rontek dikenal sebagai orang yang mudah tersulut emosi, senang berbuat kejahatan dan anarkis. Hal itu karena sel-sel tubuh dalam penganut Rawa Rontek sudah dikuasai oleh Jin. Ilmu Rawa Rontek memiliki 3 tingkatan, yaitu rendah, menengah dan tinggi. Tingkat rendah diketahui adalah karena Jin bersemayam didalam aura pemiliknya untuk sekadar memiliki ilmu kebal tahan pukul, bacokan dan senjata tajam. Tingkat menengah Jin mulai mendekati ke kulit pemilikinya. Kulit akan sekeras batu karang. Hingga lebih kebal dari apapun dan tidak bisa disakiti. Tingkat tinggi, Jin sudah memasuki sel-sel tubuh hingga mampu membangkitkan energi tenaga dalam dan mempercepat regenerasi sel. Pada dasarnya, Jin tidak bisa masuk ke dalam tubuh karena ruh lebih kuat. Namun, bila manusia yang sudah memberikan akses maka Jin dapat bersemayam dalam tubuhnya dan mengendalikannya sehingga pada saat tubuh terpotong akan bisa tersambung kembali. Sama halnya dengan Ilmu pancasona, kelemahan pemilik ilmu hitam Rawa Rontek tidak boleh menyentuh tanah, harus dibakar atau menyangkutkan tubuhnya diatas pohon. Kelangkaan ilmu ini tidak bisa diturunkan kepada orang lain melainkan harus melalui syarat-syarat atau rapal mantra yang harus dilakukan sendiri. Ilmu Rawa Rontek berbeda dengan Ilmu debus yang hanya menekankan pada tusukan, tahan panas, tahan pukul bukan harus memotong atau melepaskan dengan tulang dari bagian tubuhnya itu sendiri. Kesaktian orang zaman dahulu memang sulit dipercaya oleh orang zaman kini. Apalagi sudah ada teknologi pesat yang menjadikannya sangat maju dan berkembang. Namun, semuanya kembali kepada keyakinannya masing-masing.* SumberKanal Youtube Bang Betz Illustration
Blitar - Makam gantung Eyang Djojodigdo banyak dikaitkan dengan ilmu Pancasona yang dikuasainya. Ajian yang sering digunakan oleh orang zaman dahulu ini untuk memperkuat diri dan sebagai pertahanan ketika berperang. Dengan ajian pancasona, seseorang disebut akan bisa hidup kekal abadi hingga hari kiamat tiba. Seorang dengan ajian ini dikatakan hanya akan mati jika tubuhnya dipisah menyebrangi sungai dan digantung agar tidak menyentuh tanah. Jika jasadnya menyentuh tanah, bagian-bagian tubuh tersebut dapat kembali bersatu, dan orang yang memiliki ajian ini bisa hidup lagi. "Eyang Djojodigdo dikabarkan pernah meninggal sehari tiga kali. Tapi tiap saat akan dikuburkan , begitu jasadnya menyentuh tanah itu langsung bangkit, hidup lagi," ungkap juru kunci makam, Lasiman 70 kepada detikcom di lokasi makam, Jalan Melati no 43 Kota Blitar, Rabu 5/9/2018. Beliau bisa meninggal, lanjut Lasiman, karena ilmu Pancasona yang diambil sang guru yang memberi ilmu itu."Guru beliau itu Kyai Imam Sujono atau Eyang Jugo. Beliau meninggal di usia 84 tahun saat sakit sepuh usia tua. Lalu karena kerabatnya kasihan, dimintakan eyang Imam Sujono untuk mengambil kembali ilmu Pancasonanya," yang tidak paham cerita itu, lanjutnya, beranggapan jika Eyang Djojodigdo akhirnya dimakamkan dengan posisi menggantung, agar tak hidup kembali. Padahal menurut Lasiman, posisi makam Eyang Djojodigdo sewajarnya makam pada umumnya. Hanya saja, di atas pusaranya, memang digantung papan berbentuk empat payung semacam mahkota. Di tempat inilah, konon tersimpan ilmu Pancasona, baju kebesaran dan pusaka milik Eyang Djojodigdo."Ada salah satu buyut beliau yang sangat penasaran. Lalu membukanya. Tapi bilangnya, kosong gak ada isinya apa-apa ," kata pria sederhana Lasiman, semua benda yang disebutkan itu merupakan benda gaib. Tak kasat mata, karena hanya orang yang belajar atau mendalami ilmu gaib saja yang mampu melihat empat payung semacam mahkota itu, jelas Lasiman, merupakan simbol pengayoman Eyang Djojodigdo bagi seluruh warga Blitar. Pengayoman itu menyebar dari empat penjuru mata angin. iwd/iwd
PANCASONA Ilmu Pancasona adalah Ilmu tertua di bumi Nusantara ini. Pancasona merupakan salah satu Ilmu tingkat tinggi dan kuno di tanah Jawa ini. Pada zaman dulu tidak sembarangan orang menguasai ilmu ini. Ilmu Pancasona memang ilmu andalan para pendekar zaman dulu karena orang yang memiliki ilmu Pancasona akan sulit dikalahkan musuh. Karena orang yang memiliki ilmu Pancasona tubuhnya akan kembali utuh lagi bila ditusuk, dipotong, dll. Banyak orang yang mengatakan bahwa ilmu Pancasona hanyalah legenda saja. Ilmu Pancasona hanya ada di dongeng-dongeng atau di film-film saja, tidak ada di era sekarang ini. Jika ada tidak ada orang yang mampu menguasai ilmu tersebut karena lelakunya sangat berat. Kami hadir ingin membagi kepada pembaca tentang Ilmu Pancasona. kami akan mengijazahkan kepada kaum muslimin yang ingin mengamalkan ilmu tersebut. Ilmu Pancasona yang Kami Ijazahkan bukan Ilmu Pancasona versi Jawa atau Kejawen. Kami mengijazahkan Ilmu Pancasona Islam. Lafalnya pun Islami sehingga dapat kita pakai untuk menuju yang Empat Syariat, Thoriqoh, Haqiqat dan Ma'rifat. Sehingga tidak ada kekhawatiran kalau orang yang mempunyai ilmu Pancasona itu tidak bisa meninggal, kemudian jadi Jengklot. Bagi Anda bersungguh-sungguh ingin mengamalkan Ilmu kami. kami silahkan asalkan digunakan untuk kemaslakatan umat. jika dipergunakan untuk kemungkaran kami tidak ridho. Anda berminat hubungi Majlis Talim Nur Illahi. Nanti kami pandu tata cara mengamalkan ilmu ini. Adapun lafalnya sebagai berikut ALLAHU NADZIRII... 10 X ALLAHU HADZIRII... 10 X ALLAHU SYAHIDII ... 10 X ALLAHU MA'II........... 10 X SYAHADAT................... 3 X AKU ALIF JABAN GBAYINE WONG SAK BUWONO BAK Di atas itu lafal Ilmu Pancasona. tata cara mengamalkan hubungi kami. Kalau diamalkan Insyaallah masih banyak manfaatnya. Bagi Anda yang sungguh-sungguh ingin mengamalkan Ilmu Pancasona kami persilahkan. Mahar seikhlasnya, kirim ke BNI 0218302063 Postingan populer dari blog ini WIRID ANDALAN MAJLIS TA'LIM NUR ILLAHI Berikut adalah amalan-amalan andalan di Majlis Ta'lim Nur Illahi 1. Asma Kubro 2. Pancasona 3. Brojo Musti 4. Ilmu Suryani 5. Asma Raja Rajeh 6. Asma Selender 7. Asma Magrobi 8. Hizib Nawawi 9Hizib Nashor 10. Hizib Bahr 11. Hizib Barq 12. Dll HIZIB JAILANI Assalamu alaikum Wr Wb. Salam perkenalan dari kami kepada umat islam pada umumnya dan kepada anggota Majlis Ta'lim NUR ILLAHI pada khususnya. Kami dari Majlis Ta,lim NUR ILLAHI akan mengijazahkan Hizib Jailani kepada masarakat Muslim secara luas. Hizib Jailani ini memiliki manfaat yang banyak sekali bagi kehidupan kita. untuk manfaatnya dapat Anda baca di bagian bawah Blog ini. Adapun amalan Hizibnya sebagai berikut. HIZIB JAILANI 1. Ila Hadharati Nabiiyil Musthofa Muhammadin Sholallahu Alai Wassalam Wa Ala Alihi Wa Ashaabihi Wa Azwajihi Wa Auladihi Wa Dzuriyatihi lahumul Fatihah…. 2. Khususon Ila hadarati Syekh Muhyidin Abdul Qodir Aljailani Alfatihah…. 3. Man ajazani Bismillahir Rohmanir Rohim. Robbi Innii Maghluubun Fantasir, Wajbur Qolbil Munkatsir, Wajma` Syamlil Mundatsir, Innaka Antar Rohmanul Muqtadir, Ikfinii Yaa Kaafi Wa Anal `Abdul Muftakir. Wa Kafaa Billaahi Waliyyan , Wa Kafaa Billaahi Nashiiron Innasy Syirka La
ilmu pancasona menurut islam